Suara hati seorang
guru matematika
- Musuh utama bagi kami adalah
pondasi awal anak-anak dalam hitungan dasar. Penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, pecahan, akar irasional, pangkat, sebatas hitungan
dasar anak-anak Sekolah Dasar.
- Yang sangat disayangkan para
orangtua seakan tidak sadar bahwa kelalaian mereka dalam memahami anak
mengakibatkan si anak menjadi buta matematika bahkan cenderung memusuhi
matematika.
- Coba aja dibayangin, anak kelas
3 SMK tidak dapat menjumlahkan antara 2/3 dan 3/5. Aneh? Miris? atau
Kasihan?
- Tidak usah muluk-muluk untuk
mendapatkan nilai 100 dalam pelajaran baris deret, statistika, atau
matematika keuangan.
- Tidak usah bermimpi mendapatkan
nilai 100. Jika kita sanggup mengejar ketertinggalan yang dibuat pada
tingkat Sekolah Dasar dulu, itu lebih berharga dari pada angka “100”
dikertas ulangan.
- Last but not least. Yuk kita
duduk bareng sama adik, keponakan atau tetangga kita buat belajar
matematika. Kita ajarkan dia berhitung, sambil kita juga belajar
kembali. Jangan Malu…!!! Karena malumu itu tidak akan
menyelamatkanmu dari gelapnya masa depan.
- Diandaikan kita ini sedang
belajar berlari, tapi kalau kakinya aja sakit bagaimana kita mau
berlari? Hal ini sama aja, kalau kita mau belajar matematika SMU atau
bahkan matematika SMP, kalau kitanya saja tidak bisa matematika Sekolah
Dasar, gimana bisa? Semua hal saling berhubungan, ingat itu..!!!
- Jika kamu merasa,
bercerminlah..!! Perbaiki dirimu, belum terlambat… Jika kamu tidak
merasa, rasakanlah..!! Posisikan dirimu berada dalam temanmu, ajari
mereka… Tiada harta yang paling berharga, melainkan ilmu yang
bermanfaat.
- Lucu ga sih, kalo dikantor kita
ga bisa ngitung-itungan dasar..!! Wassalam dah.. Malu ga sih, kalo
anak kita nanya pelajaran SD tapi kita ga bisa jawab..!!???
No comments:
Post a Comment