karya Norhayati Gemar,S.Pd
Seorang
bocah
Lunglai
Raut penuh duka
Berpacu dengan waktu
Tuk bisikan pada mentari
Tentang istana kecilnya
Hancur
Terinjak bangunan walet
Ah………
Desah yang samar
Terlepas
Dari rongga dadanya
Lunglai
(Bersama sepotong singkong menemani
sarapanya)
Tersusun kata
Mentari………
Akankah kau seperti bangunan itu
Hancurkan istanaku
Yang kubangun dengan mencuri tidur siangku
Yang ku poles dengan keringat dingin karena amarah mama
Yang kupagar dengan rupiah demi rupiah uang jajanku
Mentari,
Rumah walet itu,angkuh dan sombong
Istanaku telah dihancurkanya
Digilas…….
Di bakar…….
Tiada lagi tempatku bermain
Mentari……...
Rumah
walet itu,musnahkan harapanku
Senda
gurau saatku bermain
Hilang,ditelan
ambisi
Mentari…..
Kemana
kubawa puing istana kecilku
Rumah
walet terlalu tinggi,
Istana
kecilku tak sanggup menandinginya
Mentari…..
Dimana teman mainku
Suaraku tak terdengar memanggil mereka
Karena suara walet,yang tak mengenal kerinduanku
No comments:
Post a Comment